MENGAPA LISTRIK HARUS DIHEMAT ?
Oleh Suhardin, S.Pd (Guru SMPN 17
Kendari)
Listrik di Indonesia
sebagian besar digerakkan dengan mesin diesel (PLTD) dengan menggunakan bahan
baku minyak bumi yang merupakan salah satu golongan sumber daya alam tak
terbaharukan sehingga dapat habis bila dimanfaatkan secara terus menerus.
Kebutuhan listrik di daerah perkotaan sudah merupakan salah satu kebutuhan
primer, mengingat banyak aktifitas masyarakat perkotaan sangat bergantung pada
listrik baik dari aspek perdagangan, perkantoran, administrasi perbankan,
industri bahkan rumah tangga. Jadi dapatlah dibayangkan berapa kerugian
masyarakat apabila Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak dapat menyuplai
listrik dalam sehari saja.
Tahukah
anak-anakku........? bahwa jika tidak ada pengelolaan pemakaian listrik dan
pencarian sumber energi listrik alternatif indonesia akan mengalami krisis
listrik pada tahun 2015 nanti !. Pemerintah sebenarnya tidak tinggal diam,
karena penyusunan konsep kebijakan energi nasional telah dirancang sejak
pertengahan 2003 dan draf terbaru telah disampaikan pada legislatif pada 31
Agustus 2004, namun karena butuh pemikiran dan pertimbangan yang matang
sehingga penetapannya masih terus diupayakan. Hal ini untuk menghindari
penafsiran negatif dan pertentangan masalah listrik nasional saat ini.
Terdapat beberapa hal
yang perlu dipahami mengapa penggunaan listrik harus dilakukan penghematan
yakni :
- Pengguna energi listrik di
Indonesia tidak sebanding dengan upaya penyediaan energinya sehingga harus
butuh upaya penambahan sumber energi listrik baru.
- Pengadaan sumber daya energi
listrik alternatif sebagai pengganti mesin diesel sangat terbatas
pengembangannya dan sangat disayangkan karena indonesia kaya akan sumber energi
listrik alternatif tersebut misalnya air, uap, udara, panas/matahari dan
biogas.
- Masyarakat atau pengguna listrik
secara luas tidak efisien sehingga menimbulkan pemborosan yang mengarah pada
kerugian finansial/keuangan juga berdampak pada kepentingan dan pemerataan
penggunaan serta kebutuhan energi listrik bagi orang lain.
- Pembangunan pembangkit listrik
yang baru dan alternatif tidak serta merta membawa kebaikan secara utuh karena
disamping pembiayaanya besar juga menimbulkan dampak lingkungan yang cukup luas
dan kompleks, hingga sebagian mendapat tantangan dari masyarakat itu
sendiri sebagai pengguna energi listrik.
Pembangunan atau
pengadaan sumber daya energi listrik alternatif di Indonesia telah diupayakan
melalui pemberdayaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) misalnya di Jati
Luhur, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) misalnya Suralaya dan terakhir
melalui upaya pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir melalui keputusan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang
kebijakan Energi Nasional, akan tetapi belum juga dapat mengatasi masalah kelistrikan
nasional. bahkan bencana alam dapat
mempengaruhi ketersediaan energi listrik disuatu wilayah. Kamu masih ingatkan ?
bahwa bulan lalu terjadi krisis energi listrik di pulau Jawa dan Bali yang
diakibatkan pasokan batu bara yang terhambat akibat cuaca buruk.
Mendorong masyarakat
untuk melakukan penghematan penggunaan listrik guna mempertahankan kelangsungan
pasokan listrik memang bukan hal yang mudah. Hal ini terbukti dengan terjadinya
pemborosan pemakaian energi listrik
hingga membuat PLN merencanakan menerapkan kebijakan insentif (bonus) bagi
pelanggan yang menghemat pemakian dan disentif (denda) bagi pelanggan yang
melakukan pemborosan. Anak-anak, tahukah ?, bila berhasil program ini maka
diperkirakan akan terjadi penghematan penggunaan minyak bumi untuk keperluan
listrik sebesar Rp. 18.8 triliun/tahun. Wah ..... berapa buah rumah sakit dan
sekolah yang dibangun dengan biaya tersebut yah ?
Nah..... Kamu sekarang
sadarkan !, mengapa penggunaan listrik harus dihemat ?. sebenarnya untuk
memulainya harus butuh kesadaran dan harus dimulai dari diri sendiri kemudian
menginformasikan pada keluarga, tetangga atau teman-temanmu. Oleh karena itu
ada beberapa hal pokok agar listrik di rumah kita dapat dihemat, yakni :
- Kebutuhan listrik sehari-hari harus diguanakan dengan seimbang dan sesuai sehingga pemborosan pemakaian dapat dihindari, misalnya jika rumah didaerah pegunungan yang berhawa sejuk dan hijau maka tidak perlu menggunakan AC.
- Mempergunakan peralatan elektronik secara tepat dan sesuai kebutuhan, misalnya TV tidak perlu diseluruh ruangan jadi tempatkan dan gunakan sebuah televisi pada ruang keluraga dan untuk semua, menggunakan lampu atau alat-alat elektronik yang terjamin hemat listrik.
- Membudayakan kebiasaan hidup sederhana dengan hemat listrik sebagai perilaku rutin dan kesadaran tinggi dalam keluarga. Misalnya tidak memasukkan makanan yang masih panas ke dalam kulkas, mematikan lampu yang tidak terpakai dan lampu taman ataui teras hanya dinyalakan pada malam hari.
Anak-anakku,
lakukanlah satu hal saja setiap hari dalam upaya menghemat energi listrik
misalnya menonton hanya 4 jam dalam sehari semalam maka seminggu akan tercapai
tujuh perilaku menhemat listrik dan sebulan akan ada tiga puluh perilaku yang
menjadi kebiasaan dalam penghematan energi listrik. Bisa kan ........? wah
kalau berhasil untungnya bisa ditabung atau untuk traktir teman-temammu pada
saat ulang tahun !.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar