Selasa, 05 Agustus 2014

Artikel Lingkungan : BERSAHABAT DENGAN YANG TERBUANG DARI LISA UNTUK LISA






BERSAHABAT DENGAN YANG TERBUANG DARI LISA UNTUK LISA






1.      Pendahuluan
A.    Latar Belakang :
Sampah merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Begitu pula kehidupan masyarakat Kota Kendari pada umumnya. Di setiap aktifitasnya selalu saja menghasilkan sampah baik itu sampah kecil (Kulit Snack) maupun sampah besar (Kantong plastik).
Sampah bagi sebagian orang merupakan sesuatu yang sudah tidak dapat di gunakan lagi serta sudah tidak memiliki nilai ekonomis akan tetapi bagi orang-orang yang dapat bersahabat dengan yang terbuang ini mereka dapat memperoleh hasil dari yang terbuang ini.
Berdasarkan data tersebut di atas timbul keinginan dibenak saya untuk dapat mengetahui bagaimana cara bersahabat dengan yang terbuang ini dari LISA (Lihat Itu Sampah Ambil) untuk LISA (Lingkungan Indah Sehat Asri).
B.     Permasalahan :
“Bagaimanakah cara bersahabat dengan yang terbuang dari LISA (Lihat Itu Sampah Ambil) untuk LISA (Lingkungan Indah Sehat Asri)?”
C.     Tujuan :
Untuk mengetahui cara bersahabat dengan yang terbuang dari LISA (Lihat Itu Sampah Ambil) untuk LISA (Lingkungan Indah Sehat Asri).
D.    Manfaat :

1.      Memberikan informasi tentang cara bersahabat dengan yang terbuang dari LISA (Lihat Itu Sampah Ambil) untuk LISA (Lingkungan Indah Sehat Asri).
2.      Menjadi acuan tindakan untuk pemerintah dalam membenahi Kota Kendari agar menjadi lebih baik.

2.      Referensi
Sampah menurut Tchobanoglous dalam Didik Sarudji (2006 ; 280) ialah semua jenis bahan padat, termasuk cairan dalam kontener, yang dibuang atau diafkir sebagai bahan buangan, tidak bermanfaat, atau barang-barang yang dibuang karena kelebihan.
Sedangkan menurut Eddy Soetrisno (2010;150) sampah ialah barang-barang  yang kotor (dibuang).
Terbuang berasal dari kata buang yang artinya melemparkan, menghilangkan, mengasingkan ketempat yang jauh. (Eddy soetrisno, 2010;150)
Untuk dapat memanfaatkan sampah dengan baik kita dapat menggunakan sistem 3R yakni:
1.                  Reduse merupakan mengurangi penggunaan sampah plastik yang tidak perlu.
2.                  Reuse ialah menggunakan kembali bahan yang bisa di pakai kembali.
3.                  Recycle adalah mendaur ulang atau memanfaatkan sesuatu yang tidak dapat di pakai lagi menjadi bermanfaat.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia selalu menghasilkan bahan yang tidak digunakan lagi atau sering di sebut dengan sampah. Keberadaan sampah ini sangat dirasakan oleh masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Untuk masyarakat pedesaan, mereka tidak terlalu merasakan dampak dari sampah tersebut karena mereka masih dapat memanfaatkan sampah tersebut sebagai bahan yang bisa digunakan kembali dengan mendaur ulangnya.
Sampah seringkali dianggap remeh oleh masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan sekitar. Mereka beranggapan bahwa sampah adalah sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi. Karena tidak digunakan lagi mereka membuang sampah tersebut kesembarang tempat yang dapat menimbulkan pencemaran baik secara fisik, kimiawi dan biologik.
Secara fisik sampah dapat mengotori lingkungan sehingga menyebabkan kesan yang jorok dan tidak estetik yang lebih lagi bila sampah tersebut membusuk dan menyebabkan sarang tikus yang menimbulkan tumbuhnya penyakit.
Secara kimiawi sampah mencemari lingkungan karena mengandung bahan-bahan kimia yang di berasal dari manusia yang menyebabkan terganggunya ekosistem.
Secara biologik sampah khususnya sampah organik yang telah membusuk merupakan sumber hidup mikroorganisme dan jamur yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia.
Masyarakat yang dapat bersahabat dengan sampah dapat memperoleh banyak keuntungan dengan memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dengan menggunakan sistem 3R yaitu Reduse, Reuse, dan Recycle.  Reduse yaitu mengurangi pemakaian bahan plastik yang tidak dibutuhkan, reuse yakni menggunakan kembali bahan yang masih bisa digunakan dan recycle ialah mendaur ulang bahan yang yang tidak dipakai lagi menjadi bahan yang bermanfaat. Untuk dapat menggunakan sistem 3R kita harus memisahkan sampah kedalam beberapa kelompok antara lain sampah organik seperti daun kering yang telah diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri bisa digunakan sebagai pupuk tanaman, sampah anorganik yakni sampah yang dapat di daur ulang kembali seperti aqua gelas di daur ulang kembali menjadi tutup saji dan sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya).
Selain memiliki nilai negatif sampah juga memiliki beberapa nilai positif salah satunya bisa menjadi sumber pekerjaan bagi yang bisa bersahabat dan memanfaatkan sampah. Mengapa sampah dikatakan sumber pekerjaan? Karena sampah yang telah di daur ulang kembali bisa di jual dan harganya bisa disesuaikan dengan kualitas dari barang yang telah di hasilkan.


  
3.      Penyuluhan
Beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk dapat bersahabat dengan sampah antara lain :
1.                  Memilahkan sampah menurut jenisnya (organik, anorganik, dan B3)
1.                  Sampah organik ialah sampah yang tidak dapat di daur ulang kembali. Namun sebagian orang membuat sebuah tempat yang di gunakan untuk mendaur ulang sampah tersebut agar bisa di pakai kembali. Di dalam proses ini daur ulang yang di lakukan terhadap sampah organik tidak di lakukan oleh manusia tetapi di lakukan oleh jasad renik atau mikroorganisme seperti bakteri. Contohnya daun kering yang telah diuraikan oleh bakteri menjadi pupuk yang bisa di gunakan untuk menyuburkan tanaman.
2.                  Sampah anorganik ialah sampah yang dapat di daur ulang kembali. Sampah anorganik ini dapat di buat sebagai suatu barang yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih. Misalnya kulit sabun sunligh bisa di daur ulang kembali menjadi topi plastik atau tas plastik dengan penambahan beberapa bahan di dalamnya.
3.                  Sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya) ialah sampah yang tidak dapat di bakar karena dapat mencemari lingkungan sekitar, tetapi juga tidak bisa di daur ulang kembali. Sampah B3 di hilangkan dengan cara menimbunnya di dalam tanah.
4.                  Menggunakan Sistem 3R (Reduse, Reuse, Recycle)
1.         Reduse merupakan mengurangi penggunaan sampah plastik yang tidak perlu. Misalnya membeli kue tidak perlu memakai kantong plastik
2.         Reuse ialah menggunakan kembali bahan yang bisa di pakai kembali. Contohnya daur ulang dari sampah plastik
3.         Recycle adalah mendaur ulang atau memanfaatkan sesuatu yang tidak dapat di pakai lagi menjadi bermanfaat. Contohnya kaleng bekas bisa jadi tempat pencil,tempat bunga dan aqua gelas bisa menjadi tutup saji, kertas bekas bisa jadi bunga atau alat peraga untuk di tempel.
4.         Menerapkan Sistem LISA (Lihat Itu Sampah Ambil)
5.         Mendaur ulang kembali sampah anorganik seperti :
1.        Sampah anorganik berupa gelas aqua bisa di daur ulang menjadi tutup saji dan tirai pintu serta kaleng-kaleng bekas di daur ulang menjadi tempat pencil dan tempat bunga.
2.        Membuat pupuk dari sampah organik yang telah di uraikan oleh mikroorganisme (bakteri).misalnya: untuk dedaunan kering kita pendam di dalam tanah hingga terjadi pembusukan atau di bakar untuk kemudian dimanfaatkan abunya.cara lainnya adalah dimasukkan kedalam kandang hewan sebagai alas agar bercampur dengan kotoran hewan.

4.      Penutup
A.    Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam karya tulis ini antara lain :
1.         Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk dapat bersahabat dengan sampah atau yang terbuang yakni :
1.         Memilahkan sampah menurut jenisnya (organik, anorganik dan B3)
2.         Menggunakan sistem 3R (Reduse, Reuse dan Recycle)
3.         Menerapkan sistem LISA (Lihat Itu Sampah Ambil)
4.         Mendaur ulang kembali sampah anorganik menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis
5.         Membuat pupuk dari sampah anorganik yang telah diuraikan oleh mikroorganisme (bakteri).
B.     Saran
Karya ini hanya memberikan informasi mengenai cara agar kita dapat barsahabat dan memanfaatkan sampah sesuai dengan fungsinya masing-masing dan untuk mengetahui penggolongan dari sampah maka perlu kita kaji lebih dalam lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Tchobanoglous dalam Didik Sarudji, 2006, Kesehatan Lingkungan, Media Ilmu,   
       Surabaya

Eddy Soetrisno, 2010, Kamus Populer Bahasa Indonesia, Sinergi Pustaka    
       Indonesia, Bandung

1 komentar:

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...