Selasa, 20 Januari 2015

MASJID KADIATUL MUNAWARAH KADIA PERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW 2015

JAMAAH MASJID KADIATUL MUNAWARAH PERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW TAHUN 2015

Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun 2015 diperingati oleh jamaah Masjid Kadiatul Munawarah yang berdiri megah di Jalan Flamboyan Kelurahan Kadia Kota Kendari pada hari Selasa (20/1/2015). Peringatan tahun ini sedikit terlambat yakni di akhir bulan Rabiul Awal sebagaimana kelahiran Rasullullah SAW. Berbagai kendala khususnya kesibukan pengurus dan remaja masjid merupakan hal yang utama. Akan tetapi walaupun persiapan yang kasif keterlaksanaan persiapan yang dianggap baik merupakan apresiasi tersendiri dari kerjasama yang baik antara remaja masjid, majelis taklim dan pengurus masjid Kaidiatul Munawarah. Hal tersebut diungkapkan oleh Drs. H. La Ora selaku sesepuh pengurus Masjid saat memberikan sambutannya.
Acara yang diawali dengan lantunan ayat-ayat suci Al Quran oleh La Rano S.Sos telah membawa suasana hikmah acara peringatan kelahiran Nabi yang dihadiri oleh warga di jalan flamboyan dan sekitarnya. Beberapa hal yang disampaikan oleh Dr. Sukkri Syamsuddin dalam mengupas hikmah maulid yakni bagaimana upaya meneladani akhlak Rasullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Rasullulah SAW adalah manusia yang dimuliakan Allah SWT dengan akhlaktul karimah sehingga patut menjadi panutan bagi segenap manusia. Kebesarannya kerana Allah SWT yang memuliakannya yang sangat jauh derajatnya bila dibandingkan oleh seorang manusia selain beliau yang sengaja dimuliakan oleh sesama manusia karena kebesarannya hanya bersifat semu dan diniawiah selama ia hidup.
Lebih lanjut dikemukakan dalam hikmah tersebut beberapa contoh ahlak Rasullulah SAW yakni Penyantun, Penyabar, Jujur, Pemalu dan Rajin Beribadah. Suatu ketika Abu Bakar bertanya pada Siti Aisyah “Amalan apa lagi yang pernah Rasullulah SAW lakukan selama hidupnya yang belum saya lakukan ?”. Aisyah menjawa., “Rasullulah setiap hari pergi ke pinggiran pasar kota untuk memberikan makan sorang nenek tua yang buta, dimana nenek itu selalu mancaci makinya namun Beliau tetap menyuapinya yang sebelumnya makanan tersebut diahncurkannya agar mudah dicernannya.” Memperingati Maulid berarti Mencintai Rasullulah, selalu bersalawat kepadanya agar mendapatkan syafaat dan ingin mencontoh ahlaknya. Kebiasaan Rasullulah SAW yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah berpuasa senin kamis, shalat duha, jangan memutuskan wudlu, suka membaca Al Quran dan memalingkan seluruh badanya lalu menyahut jika dipanggil. Sangat banyak akhlak yang baik yang dapat ditiru agar kehidupan menjadi sejahtera dan selamat dunia dan akhirat. Rasullulah SAW akan memberikan safaat yang besar tatkala seorang muslim melewati jembatan Siratalmustakim jika senantiasa mencintainya dengan mengikuti ahlaknya dan selalu bersalawat kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...