Senin, 03 Mei 2021

BULETIN SEVENTEEN : UPACARA UNIK DITENGAH PANDEMI COVID-19 (HARDIKNAS SMPN 17 KENDARI 2021)

 


Mentari mulai memasuki waktu duha, saat siswa berdatangan satu persatu. Sebahagian tidak mengenakan seragam sekolah. Walaupun dihari minggu, mereka sukarela untuk hadir di halaman sekolah. Ini minggu pertama, tepatnya 2 Mei 2021. Tanggal yang selalu dikenang oleh insan pendidikan. Pengaruh besar sosok Kihajar Dewantara, menyebabkan penanggalannya menjadi Hari Pendidikan Nasional.

Namun situasinya sangat jauh berbeda. Kegiatannya tidak semeriah tahun lalu. Peserta upacaranya sangat terbatas. Hanya beberapa siswa yang diundang. Itupun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Memakai masker, cuci tangan yang benar serta menjaga jarak menjadi simbol yang harus diterapkan. Tidak boleh sesekali terlupakan.

Keunikan lainnya terlihat saat barisan mulai terbentuk. Biasanya seragam selalu mewarnai pakaian peserta upacara. Namun saat ini peraturannya berbeda. Setiap orang mengenakan pakaian adat yang beragam. Inilah sebagian makna, serentak bergerak mewujudkan merdeka belajar yang diusung dalam kegiatan pagi ini. Menghadirkan kearifan lokal dalam bingkai persatuan, memberikan warna makna mendidik dalam keseharian. Semua bisa berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Menyesuaikan peradabatan tanpa melupakan budaya untuk kemajuan pendidikan.

Pemerintah melalui pidato Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi banyak menitip pesan terhadap insan pendidikan maupun masyarakat. Kepala SMPN 17 Kendari mengukapkannya melalui amanat pembina upacara. Hari ini menjadi momen refleksi yang tepat tentang apa yang telah dikerjakan dan yang perlu diperbaiki. Membuka sebuah transformasi untuk sejarah baru yang gemilang.

Ada keinginan untuk membentuk anak bangsa sebagai pelajar yang berfalsafah Pancasila. adanya merdeka sepanjang hayat melalui kepercaya diri untuk menyosong masa depan. Inilah yang diperlukan dalam terobosan merdeka belajar. Untuk hal tersebut, terdapat empat upaya perbaikan. Infrastruktur dan teknologi menjadi hal pertama yang dilakukan. Perbaikan kebijakan, prosedur, pendanaan serta otonomi lebih satuan pendidikan menjadi perhatian kedua. Aspek ketiga adalah perbaikan kepemimpinan, masyarakat dan budaya. Hal penting lainnya adalah perbaikan kurikulum, pedagogi dan asesmen. Itulah sepenggal ringkasan yang terungkap dalam upacara perdana selama pandemi covid-19 mewabah.

Walaupun suasananya tidak biasa, upacara berjalan dengan lancar dan hikmat. Pelaksana upacara Hari Pendidikan Nasional Tahun ini menampilkan kolaborasi guru dan siswa. Tiga orang pelajar terpilih menjadi pengerek bendera sedangkan personil lainnya berasal dari unsur guru. Sebuah hal yang tidak biasa terlihat pada paduan suara. Jika selama ini dewan guru berada dibarisan terdepan, namun sebagian besar guru menjadi kelompok penyanyi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...