Selasa, 29 Juni 2021

BULETIN SEVENTEEN : MENEMUI PAK SUHARDIN - Rani Rahmayani Kelas 8.1

 

Hari yang cerah, namun tidak seindah hatiku. Waktu dimana saya dipanggil untuk menemui pak guru. Dia bernama Pak Suhardin. Saya berangkat sekolah bersama papa. Ini tugas pertama sebagai syarat menghadap padanya. Untung saja, hari ini papa lagi tidak sibuk. Berjalan bersamya terasa nyaman. Alhamdulillah perjalanan kami berdua baik baik. Artinya kami pun tiba ditujuan dengan selamat.

Namun sayang seribu sayang. Walaupun masih pagi, guruku tidak dapat ditemui. Kami pun harus menunggunya. Bukan belum datang, tetapi beliau masih mengikuti rapat. Untung saja tempatnya di sekolah, jadi tidak jauh. Waktunya tidak sebentar. Itulah sebabnya, papa memilih pulang saja. Bukan tidak mau menemaniku. Dia memilih menunggu di rumah saja. Pesanya, jika guruku telah usai rapat agar menelponya.

Aku segara meraba kantung celana. Mencari letak handphone dengan cepat. Setelah menekan nomornya, akupun memberitahukan papa untuk segera ke sekolah. Aku pun menemui guruku untuk membuat janji bertemu siang itu. Setelah menunggu beberapa saat, papa pun datang menemuiku.

Setelah mengurus keperluan beberapa siswa lain, kahirnya giliranku datang juga. Kami memang harus antri dengan menjalankan protocol Kesehatan. Papa segera menemui guruku di ruang guru. Banyak hal yang mereka bicarakan. Semua tentang pembelajaranku selama ini. Aku pun mengakui kelalaianku selama ini. Banyak waktu belajar yang tidak diikuti.

“Kamu punya handphone sendiri?”

“Iya pak.”

“Seharusnya dimanfaatkan untuk belajar dengan baik.”

Begitulah salah satu percakapan kami. Dia pun memberikan kesempatan untuk menuntaskan pembelajaran “daringa masa pandemic.” Mengenalkan blog dan youtube pembelajaran serta menuntunku untuk paham tugas yang akan diselesaikan. Guruku banyak bercanda saat berbicara. Suasananya pun tidak tegang. Bukan hanya kepadaku, saat berbincang dengan papa juga begitu. Kadang kami pun tertawa bersamaan.

Aku mendengar banyak yang mereka bincangkan. Mulai dari pekerjaan, aktivitasku maupun pemanfaatan handphone di rumah. Aku tidak paham, kenapa guru menanyakan semua itu. Dia pun menulisnya di buku besarnya. Tetapi yang penting nilaiku tuntas. Beliau juga menjelaskan hal-hal penting yang harus dikerjakan. Tujuannya agar mudah melakukannya. Pelajaran Sains memang tidak gampang. Namun setelah menonton video pembelajaran di youtube guruku dan membaca materi diblognya, semuanya menjadi jelas.

Diapun memberikan tugas lain. Menurutku, ini gampang-gampang susah. Membuat cerita pembelajaran yang telah diikuti. Testimoni ini menjadi salah satu tugas penutup semester ini. Saranya, agar aku bisa berkreativitas sesuai dengan pikiran sendiri. Inilah cerita yang aku tampilakan. Semoga bermanfaat.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...