Hari
yang cerah, namun tidak seindah hatiku. Waktu dimana saya dipanggil untuk
menemui pak guru. Dia bernama Pak Suhardin. Saya berangkat sekolah bersama papa.
Ini tugas pertama sebagai syarat menghadap padanya. Untung saja, hari ini papa
lagi tidak sibuk. Berjalan bersamya terasa nyaman. Alhamdulillah perjalanan
kami berdua baik baik. Artinya kami pun tiba ditujuan dengan selamat.
Namun
sayang seribu sayang. Walaupun masih pagi, guruku tidak dapat ditemui. Kami pun
harus menunggunya. Bukan belum datang, tetapi beliau masih mengikuti rapat.
Untung saja tempatnya di sekolah, jadi tidak jauh. Waktunya tidak sebentar.
Itulah sebabnya, papa memilih pulang saja. Bukan tidak mau menemaniku. Dia
memilih menunggu di rumah saja. Pesanya, jika guruku telah usai rapat agar
menelponya.
Aku
segara meraba kantung celana. Mencari letak handphone dengan cepat. Setelah
menekan nomornya, akupun memberitahukan papa untuk segera ke sekolah. Aku pun
menemui guruku untuk membuat janji bertemu siang itu. Setelah menunggu beberapa
saat, papa pun datang menemuiku.
Setelah
mengurus keperluan beberapa siswa lain, kahirnya giliranku datang juga. Kami
memang harus antri dengan menjalankan protocol Kesehatan. Papa segera menemui
guruku di ruang guru. Banyak hal yang mereka bicarakan. Semua tentang
pembelajaranku selama ini. Aku pun mengakui kelalaianku selama ini. Banyak
waktu belajar yang tidak diikuti.
“Kamu
punya handphone sendiri?”
“Iya
pak.”
“Seharusnya
dimanfaatkan untuk belajar dengan baik.”
Begitulah
salah satu percakapan kami. Dia pun memberikan kesempatan untuk menuntaskan
pembelajaran “daringa masa pandemic.” Mengenalkan blog dan youtube pembelajaran
serta menuntunku untuk paham tugas yang akan diselesaikan. Guruku banyak
bercanda saat berbicara. Suasananya pun tidak tegang. Bukan hanya kepadaku,
saat berbincang dengan papa juga begitu. Kadang kami pun tertawa bersamaan.
Aku
mendengar banyak yang mereka bincangkan. Mulai dari pekerjaan, aktivitasku
maupun pemanfaatan handphone di rumah. Aku tidak paham, kenapa guru menanyakan
semua itu. Dia pun menulisnya di buku besarnya. Tetapi yang penting nilaiku
tuntas. Beliau juga menjelaskan hal-hal penting yang harus dikerjakan.
Tujuannya agar mudah melakukannya. Pelajaran Sains memang tidak gampang. Namun
setelah menonton video pembelajaran di youtube guruku dan membaca materi
diblognya, semuanya menjadi jelas.
Diapun
memberikan tugas lain. Menurutku, ini gampang-gampang susah. Membuat cerita
pembelajaran yang telah diikuti. Testimoni ini menjadi salah satu tugas penutup
semester ini. Saranya, agar aku bisa berkreativitas sesuai dengan pikiran
sendiri. Inilah cerita yang aku tampilakan. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar