Tulisan ini bukan hanya menyalurkan
keinginanku. Tugas Prakarya tentang pengolahan menuntunku untuk membuat
ceritanya. Menyajikan nasi kuning memiliki banyak cara. Inilah Teknik yang
digunakan untuk membuat makanan kesukaanku.
Langkah pertama yang dilakukan yakni mencuci
atau membersihkan beras yang akan dipakai. Berapa banyak? Itu sangat tergantung
dengan keinginan. Alasan berbagi, berasnya aku gantang setengah liter. Cukuplah
untuk takaran orang serumah. Kalian tahu bukan, cara mencuci berasnya? Jangan
terlalu digosok, agar bekatulnya tidak hilang. Jika beras benar-benar bersih
atau hingga air cucian beras berwarna bening, maka menyisihkannya terlebih
dahulu.
Aku sangat suka nasi bersantan. Kelapa
parut menjadi bahan utamanya. Pemerasan yang baik akan mendapatkan santan
berkualitas. Bahan lainnya adalah serai dan daun salam. Bersihkan terlebih
dahulu sebelum dimasukan ke wadah. Kedua bahan ini di “geprek” terlebih dahulu.
Kupaslah beberapa biji bawang merah dan
putih. Keduanya dihaluskan terlebih dahulu. Kemudian masukan parutan kunyit
sebagai pewarna kuning pada nasi. bahan ini ditambahkan air sedikit saja lalu
menyaringnya. Hasilnya dimasukan pada wadah yang berisi beras bersama santan
kelapa dan bumbu lainnya. Jika diinginkan, kalian boleh menambahkan sedikit garam.
Nasi kuning dibuat seperti halnya menanak
nasi biasa. Di era modern ini ada yang lebih praktis lagi. Dapat membuat nasi
kuning dengan menggunakan rice cooker atau magic com.
Kalian tinggal memasukan bahan beras yang
sudah dicuci ke dalam wadah rice cooker. Jangan lupa bumbu yang sudah
dihaluskan dimasukan pula kedalamnya. Ingat, santan beserta air secukupnya
menjadi syarat utama menanak nasi tersebut. Serai yang sudah digeprek bersama
dengan daun salam jangan dilupakan. Jika sudah, lakukanlah pengadukan berlahan
hingga merata.
Jangan lupa nyalakan rice cookernya.
Tunggu beberapa saat hingga nasi matang. Perhatikanlah! Nasi berubah warna
menjadi kuning. Selanjutnya tinggal disajikan.
Nasi kuning dapat dimakan dengan beberapa
jenis lauk. Sayur tumis maupun gulai ikan cakalang adalah kesukaanku. Menu
makan sarapan pagi maupun siang ini, sering menjadi bekalku saat bersekolah.
Namun makanan ini hanya bisa dinikamati di rumah saat ini. Sekolah yang ditutup
akbat wabah covid-19 adalah penyebabnya. Inilah catatan kecilku untuk memenuhi
tugas keterampilan. Beginilah cara Pak Suhardin mengajarkan kami dari rumah.
Dekat dengan keluarga dan tidak perlu berkeliaran ke mana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar