Semenjak
hadir di Sekolah Seventeen, suasana gersang nampak menghampar. Ilalang menjadi
pemandangan yang menghijau kekuningan. Tinggal di perumahan guru tidak bisa
nyaman. Selain mesin listrik yang bergemuruh dimalam hari, suhu panas menyengat
di siang hari. Listrik menyala hanya hitungan jam dan air mengalir terbatas. Berbeda
dengan iklim sekolah setelah satu decade. Hijau dan menyejukan.
Kisah
ditahun 2004 berbuah manis. Penghijauan dan perbaikan lingkungan sekolah membawa
berkah. Prestasi sekolah tidak hanya mencapai tingkat local. Masa emas terasa dilevel nasional hingga go international
menjadi cahaya baru dalam Lembaga seumur jagung. Namun kini mulai berbeda. Semua
tidak lepas dari istilah ”kutub baterai.” Punya ujung postif namun sisi lainnya
negative.
“Rumah
alam” ini menjadi miris ditengah kota. Pohon penghijauan mengancam jiwa.
Akarnya mulai menggerogoti gedung dan dahan kekarnya mulai menua. Inilah yang
menjadi alasan melakukan renovasi lingkungan dalam skala besar. Seolah peremajaan
terkesan terlambat. Namun harus dilakukan walaupun itu punya banyak tantangan.
Ruang
terbuka hijau tidak lagi memiliki banyak pohon. Hanya beberapa yang layak
tersisa. Pembangunan sarana yang berbeda mulai digagas. Walaupun lambat namun
upaya terus dilakukan di masa pandemic covid-19 ini. Pembelajaran tatap muka
yang ditiadakan menjadi peluang untuk memulainya. Penataan halaman, penanaman
kembali serta renovasi bangunan menjadi jalan untuk pembenahan mendesak.
Kini
sekolah tak seindah dahulu. Matrial dan alat pembengunan menjadi pengganggu
pandangan mata. Namun harapannya bisa usai saat tatap muka dimulai lagi. Jika tidak
akan mengganggu kegiatan persekolahan. Ruang kelas tentu akan berkurang. Gedung
berlantai menjadi sarana belajar enam kelas. Sarana ini masih dalam perbaikan. Halaman
upacara masih menampung matrial pembangunan. Ruang terbuka hijau belum usai
dikerjakan. Dahan pohon besar masih ada dihalaman sekolah. Tetapi semua tidak
tinggal diam. Upaya pembenahan terus dilakukan.
Semoga
nama Sekolah Seventeen Berbumi Rindang dapat menjadi symbol yang tidak
tergantikan. Nyaman, sejuk dan berkarakter lingkungan menjadi sisi unggul
sekolah semenjak berdiri. Rancang bangunnya terbaru menjadi jalan
pembenahannya. Semoga renovasi bisa berjalan lancar dan baik. Inilah harapan sebelum
masa sekolah tatap muka dimulai. Akankah SMPN 17 Kendari bisa melakukan
perubahan ini? Jawabannya akan terlihat enam hingga dua belas bulan kedepan.
Mari berdoa untuk kelancarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar