Jumat, 20 Agustus 2021

BULETIN SEVENTEEN - RENOVASI HIJAU DI LAHAN PUTIH BIRU

 


Semenjak hadir di Sekolah Seventeen, suasana gersang nampak menghampar. Ilalang menjadi pemandangan yang menghijau kekuningan. Tinggal di perumahan guru tidak bisa nyaman. Selain mesin listrik yang bergemuruh dimalam hari, suhu panas menyengat di siang hari. Listrik menyala hanya hitungan jam dan air mengalir terbatas. Berbeda dengan iklim sekolah setelah satu decade. Hijau dan menyejukan.

Kisah ditahun 2004 berbuah manis. Penghijauan dan perbaikan lingkungan sekolah membawa berkah. Prestasi sekolah tidak hanya mencapai tingkat local. Masa emas  terasa dilevel nasional hingga go international menjadi cahaya baru dalam Lembaga seumur jagung. Namun kini mulai berbeda. Semua tidak lepas dari istilah ”kutub baterai.” Punya ujung postif namun sisi lainnya negative.

“Rumah alam” ini menjadi miris ditengah kota. Pohon penghijauan mengancam jiwa. Akarnya mulai menggerogoti gedung dan dahan kekarnya mulai menua. Inilah yang menjadi alasan melakukan renovasi lingkungan dalam skala besar. Seolah peremajaan terkesan terlambat. Namun harus dilakukan walaupun itu punya banyak tantangan.

Ruang terbuka hijau tidak lagi memiliki banyak pohon. Hanya beberapa yang layak tersisa. Pembangunan sarana yang berbeda mulai digagas. Walaupun lambat namun upaya terus dilakukan di masa pandemic covid-19 ini. Pembelajaran tatap muka yang ditiadakan menjadi peluang untuk memulainya. Penataan halaman, penanaman kembali serta renovasi bangunan menjadi jalan untuk pembenahan mendesak.

Kini sekolah tak seindah dahulu. Matrial dan alat pembengunan menjadi pengganggu pandangan mata. Namun harapannya bisa usai saat tatap muka dimulai lagi. Jika tidak akan mengganggu kegiatan persekolahan. Ruang kelas tentu akan berkurang. Gedung berlantai menjadi sarana belajar enam kelas. Sarana ini masih dalam perbaikan. Halaman upacara masih menampung matrial pembangunan. Ruang terbuka hijau belum usai dikerjakan. Dahan pohon besar masih ada dihalaman sekolah. Tetapi semua tidak tinggal diam. Upaya pembenahan terus dilakukan.

Semoga nama Sekolah Seventeen Berbumi Rindang dapat menjadi symbol yang tidak tergantikan. Nyaman, sejuk dan berkarakter lingkungan menjadi sisi unggul sekolah semenjak berdiri. Rancang bangunnya terbaru menjadi jalan pembenahannya. Semoga renovasi bisa berjalan lancar dan baik. Inilah harapan sebelum masa sekolah tatap muka dimulai. Akankah SMPN 17 Kendari bisa melakukan perubahan ini? Jawabannya akan terlihat enam hingga dua belas bulan kedepan. Mari berdoa untuk kelancarannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...