Ruang Komputer pagi itu terisi hampir penuh. Seragam putih
biru mulai terlihat didepan computer. Hari ini, siswa sampel mengikuti
sosialisasi tahap kedua kegiatan asesmen nasional. Ujian berbasis computer ini
berlangsung dalam tiga sesi.
Pelaksanaan selama dua hari (13-14/9) dipandu langsung oleh
operator sekolah. Penggunaan computer, cara login, pengenalan bentuk soal,
pengecekan kemampuan sarana dan jaringan serta menilai kemampuan pelaksanaan dilapangan
menjadi tujuannya.
Siswa yang mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer
(ANBK) merupakan pilihan. Kemdikbudristek melakukan pilihan acak setiap sekolah
di Indonesia. Hal merupakan persiapan pelaksanaan yang sebenarnya di bulan
mendatang. Sebagaimana ketentuan yang dikeluarkan, hasilnya tidak akan
mempengaruhi kelulusan siswa.
Sesuai keterangan operator dan pembimbing, masih terdapat
beberapa kendala. Jaringan yang masih belum stabil sepenuhnya menjadi gambaran
awalnya. Ada siswa yang belum paham penggunaan mouse serta pengetikan di computer
merupakan cerita yang lainnya. Hambatan login, hilangnya nama siswa dari
daftar, siswa yang tidak bisa hadir serta banyaknya pertanyaan siswa menjadi
suasana yang mewarnai uji coba final tersebut.
Hambatan ini bisa menjadi catatan pembenahan. Hal ini
penting sebab pengaruhnya akan berdampak pada kinerja sekolah. Hasil
pencapaiannya menjadi catatan bagi sekolah untuk berbenah. Begitulah harapan
pihak sekolah yang terungkap saat kegiatan yang berakhir siang itu. Pihak sekolah tidak berdiam diri. Pengenalan komputer dan materi literasi serta numerasi diakukan. Beberapa orang guru dilibatkan untuk memberikan sosialisasi mandiri internal. Walaupun dalam situasi pandemi Covid-19, jadwal diatur agar pembelajaran di kelas tidak terganggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar