Bukan fenoma yang lazim, hari ini banyak guru berdatangan saat
pagi. Selama ini mereka hanya bekerja dari rumah. Hal ini akibat pertemuan
mendadak. Jadwal rapat sore kemarin memberikan sinyal adanya rapat kerja
sekolah. Kegiatan itu, dilaksanakan di ruang guru SMPN 17 Kendari (2/8). Waktu
telah menunjukan jam 10.00 Wita saat kata pembuka bergaung. Bukan hanya
dihadiri oleh guru dan staf tata usaha, akan tetapi kepala sekolah, pengawas
sekolah, pihak komite dan mahasiswa peserta program sekolah mengajar juga telah
duduk dengan rapi diruang kerja guru.
Saat kepala sekolah memberikan sambutan, dikatakan bahwa
baru 227 orang peserta didik yang telah divaksin. Artinya belum setengah dari
jumlah yang ada telah mengikuti
vaksinasi. Namun sesuai instruksi, kegiatan
tatap muka terbatas tetap dilakukan. Pembelajaran akan dimulai pada Senin, 6
September 2021.
H. Jumrin Side, S.Pd.,M.Si sebagai pimpinan sekolah juga
memberikan teknis pelaksanaannya. Kelas ditiap jenjang akan dibagi menjadi 2
gelombang. Pembelajaran menggunakan 17 ruang kelas. Setiap gelombang akan belajar
selama 2 hari seminggu. Hal ini telah sesuai dengan kebijakan Dikmudora untuk
membuka kelas dengan kapasitas 30% bagi sekolah besar. Pembagian peserta didik
pada gemobangnya, berdasarkan nomor absen yang bagi menjadi dua.
Waktu tatap muka di tahap awal diupayakan untuk dilakukan
pemberian semangat belajar bagi peserta didik. Penyesuaian ini penting,
khususnya bagi kelas VII yang baru akan belajar perdana di sekolah. Melalui
rapat itu diungkapkan pula bahwa sekolah dapat ditutup Kembali bila ada warga
sekolah yang terpapar covid-19.
Sesuai jadwal yang diberikan, pembelajaran dilakukan tepat
jam 08.30 WITA. Kantin tidak beroperasi, jadi disarankan peserta didik untuk
membawa bekal sendiri. Makan dalam kelas. Kegiatan olahraga dan ekstrakurikler
dapat dilaksanakan dengan pembatasan. Kepala sekolah juga menghimbau untuk penyiapan
sarana 3M dilakukan dengan baik serta kedisplinan warga sekolah dalam
menjalankan tugas.
Dibagian akhir paparannya, beliau mengukapkan persiapan
kegiatan Assesmen Kompetensi Minimum. Penilian sekolah ini akan dilaksanakan 27
September 2021. Terdapat pembelajaran tambahan terhadap peserta didik yang akan
akan mengikutinya. Penyebabnya, waktu uji coba yang telaksanakan beberapa pekan
lalu masih menemukan kendala.
Meningkatkan Kerjasama antar personal guru dan staf menjadi
sorotan pengawas pembina saat memberikan arahan. Beliau mengungkapkan bahwa ini
penting, agar kegiatan persekolahan berjalan dengan baik.
Hj. Sunarsi S.Pd.,M.Pd juga mengungkapkan pentingnya pembuatan
perangkat pembelajaran yang sesuai dan berkualitas. Hal ini harus telah matang
sebelum masuk tahun ajaran baru. Administrasi pembelajaran yang berkualitas
akan menunjang hasil belajar yang dilakukan. Membuat catatan perilaku peserta
didik juga diungkapkannya. Hal ini bertujuan untuk menjadi konsep bimbingan
perkembangan pembelajaran yang dilaksanakan.
Menghadapi tatap muka terbatas ini, ibu pengawas memberikan
arahan pula tentang Lingkungan belajar yang ada. Merapikan lingkungan sekolah
menjadi upaya yang harus dilakuak agar kegiatan pembelajaran dapat menunjang pendidikan
di sekolah. Menurutnya, Ini menjadi patokan penilaian masyarakat tentang
lingkungan belajar di sekolah. Disamping itu harus ada komunikasi yang baik pada orang tua dan siswa
untuk menunjang pembelajaran di masa pandemic covid-19. Proses bimbingan sangat
penting disamping mengajar. Diakhir pembicaraannya, menganjurkan sebelum jam
07.15 WITA guru harus sudah berada di sekolah.
Motivasi dan dorongan semangat juga diungkapkan oleh Pak
Fahmi. Beliau merupakan Komite SMPN 17 Kendari. Diungkapkan bahwa dia mendukung
pihak sekolah untuk maju dan berkembang. Sebagaimana arahan Pengawas pembina
dan Kepala sekolah, pihak komite selalu memberikan dukungan program yang akan
dilajalankan. “Saya sebagai penghubung sekolah dan orang tua siswa.” Katanya.
Disarankan pula untuk mengurus Kartu Identitas
Anak (KIA) di Dukcapil sebagai kartu identitas resmi. Beliau menganggap SMPN 17
Kendari sangat membagakan karena syarat prestasi yang levelnya sudah menjadi sekolah
besar dan maju. Bersyukur jika dibuka sekolah tatap muka walaupun terbatas pada
30% saja.
Sesi tanya jawab menjadi sangat menarik bagi peserta rapat.
Pelaksanaan teknis pembelajaran tatap muka terbatas menyita waktu yang lama.
Jadwal dan Teknik pembelajaran menjadi sorotan. Banyaknya acungan tangan untuk
meminta klarifikasi, saran maupun keluhan. Hal itu terjadi silih berganti
terdengar. Setelah pukul 14.00 WITA, rapat pun berakhir.
Shd/2Spetember2021/SMPN 17 Kendari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar