Kamis, 02 September 2021

RAPAT TEKNIS PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS SMPN 17 KENDARI

 

Bukan fenoma yang lazim, hari ini banyak guru berdatangan saat pagi. Selama ini mereka hanya bekerja dari rumah. Hal ini akibat pertemuan mendadak. Jadwal rapat sore kemarin memberikan sinyal adanya rapat kerja sekolah. Kegiatan itu, dilaksanakan di ruang guru SMPN 17 Kendari (2/8). Waktu telah menunjukan jam 10.00 Wita saat kata pembuka bergaung. Bukan hanya dihadiri oleh guru dan staf tata usaha, akan tetapi kepala sekolah, pengawas sekolah, pihak komite dan mahasiswa peserta program sekolah mengajar juga telah duduk dengan rapi diruang kerja guru.


Saat kepala sekolah memberikan sambutan, dikatakan bahwa baru 227 orang peserta didik yang telah divaksin. Artinya belum setengah dari jumlah yang ada  telah mengikuti vaksinasi.  Namun sesuai instruksi, kegiatan tatap muka terbatas tetap dilakukan. Pembelajaran akan dimulai pada Senin, 6 September 2021.

H. Jumrin Side, S.Pd.,M.Si sebagai pimpinan sekolah juga memberikan teknis pelaksanaannya. Kelas ditiap jenjang akan dibagi menjadi 2 gelombang. Pembelajaran menggunakan 17 ruang kelas. Setiap gelombang akan belajar selama 2 hari seminggu. Hal ini telah sesuai dengan kebijakan Dikmudora untuk membuka kelas dengan kapasitas 30% bagi sekolah besar. Pembagian peserta didik pada gemobangnya, berdasarkan nomor absen yang bagi menjadi dua.

Waktu tatap muka di tahap awal diupayakan untuk dilakukan pemberian semangat belajar bagi peserta didik. Penyesuaian ini penting, khususnya bagi kelas VII yang baru akan belajar perdana di sekolah. Melalui rapat itu diungkapkan pula bahwa sekolah dapat ditutup Kembali bila ada warga sekolah yang terpapar covid-19.

Sesuai jadwal yang diberikan, pembelajaran dilakukan tepat jam 08.30 WITA. Kantin tidak beroperasi, jadi disarankan peserta didik untuk membawa bekal sendiri. Makan dalam kelas. Kegiatan olahraga dan ekstrakurikler dapat dilaksanakan dengan pembatasan. Kepala sekolah juga menghimbau untuk penyiapan sarana 3M dilakukan dengan baik serta kedisplinan warga sekolah dalam menjalankan tugas.

Dibagian akhir paparannya, beliau mengukapkan persiapan kegiatan Assesmen Kompetensi Minimum. Penilian sekolah ini akan dilaksanakan 27 September 2021. Terdapat pembelajaran tambahan terhadap peserta didik yang akan akan mengikutinya. Penyebabnya, waktu uji coba yang telaksanakan beberapa pekan lalu masih menemukan kendala.


Meningkatkan Kerjasama antar personal guru dan staf menjadi sorotan pengawas pembina saat memberikan arahan. Beliau mengungkapkan bahwa ini penting, agar kegiatan persekolahan berjalan dengan baik.

Hj. Sunarsi S.Pd.,M.Pd juga mengungkapkan pentingnya pembuatan perangkat pembelajaran yang sesuai dan berkualitas. Hal ini harus telah matang sebelum masuk tahun ajaran baru. Administrasi pembelajaran yang berkualitas akan menunjang hasil belajar yang dilakukan. Membuat catatan perilaku peserta didik juga diungkapkannya. Hal ini bertujuan untuk menjadi konsep bimbingan perkembangan pembelajaran yang dilaksanakan.

Menghadapi tatap muka terbatas ini, ibu pengawas memberikan arahan pula tentang Lingkungan belajar yang ada. Merapikan lingkungan sekolah menjadi upaya yang harus dilakuak agar kegiatan pembelajaran dapat menunjang pendidikan di sekolah. Menurutnya, Ini menjadi patokan penilaian masyarakat tentang lingkungan belajar di sekolah. Disamping itu harus ada  komunikasi yang baik pada orang tua dan siswa untuk menunjang pembelajaran di masa pandemic covid-19. Proses bimbingan sangat penting disamping mengajar. Diakhir pembicaraannya, menganjurkan sebelum jam 07.15 WITA guru harus sudah berada di sekolah.


Motivasi dan dorongan semangat juga diungkapkan oleh Pak Fahmi. Beliau merupakan Komite SMPN 17 Kendari. Diungkapkan bahwa dia mendukung pihak sekolah untuk maju dan berkembang. Sebagaimana arahan Pengawas pembina dan Kepala sekolah, pihak komite selalu memberikan dukungan program yang akan dilajalankan. “Saya sebagai penghubung sekolah dan orang tua siswa.” Katanya. Disarankan pula  untuk mengurus Kartu Identitas Anak (KIA) di Dukcapil sebagai kartu identitas resmi. Beliau menganggap SMPN 17 Kendari sangat membagakan karena syarat prestasi yang levelnya sudah menjadi sekolah besar dan maju. Bersyukur jika dibuka sekolah tatap muka walaupun terbatas pada 30% saja.

Sesi tanya jawab menjadi sangat menarik bagi peserta rapat. Pelaksanaan teknis pembelajaran tatap muka terbatas menyita waktu yang lama. Jadwal dan Teknik pembelajaran menjadi sorotan. Banyaknya acungan tangan untuk meminta klarifikasi, saran maupun keluhan. Hal itu terjadi silih berganti terdengar. Setelah pukul 14.00 WITA, rapat pun berakhir.


Shd/2Spetember2021/SMPN 17 Kendari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...