“Jumat
Berkah” untuk kedua rekanku. Selepas shalat, berita baik itu datang melalui
WahtsApp sekolah. Ini adalah berkah bagi Andi Fatmadewi dan Atina Fajriyani.
Lama mengabdi di SMPN 17 Kendari namun lulus di tempat yang berbeda.
Penantian
panjang telah datang jawabanya. Jumat 11 Oktober 2021 menjadi hari bersejarah
keduanya. Andi Fatmadewi telah menjadi rekan terdekat sejak dua tahun sekolah
berdiri. Saat menjabat Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan banyak hal yang
diskusikan. Itu karena sosok wanita ulet ini menjadi salah satu guru bimbingan
konseling sekolah.
Peraih Guru BK berprestasi Tingkat Provinsi ini telah banyak menorehkan sejarah di Sekolah Seventeen. Merintis PIK Harapan Bangsa menjadi prestasi terakhirnya di sekolah berjulukan bumi rindang. Banyak prestasi yang diarihnya maupun hasil bimbingan siswa. Bukan hanya ditingkat kota tetapi juga dilevel provinsi. Guru ramah dan murah senyum ini menjadi rekan kerja yang baik.
Beberapa kegiatan kesiswaan semasa menjabat sering terlibat langsung. Kegiatan sekolah lingkungan, adiwiyata, UKS, Perilaku hidup sehat, ramah anak dan penanganan remaja telah mengukir banyak prestasi. Masuk dalam tim kerja, perempuan tangguh ini telah ikut mendorong pancapaian yang luar biasa. Kerja tim akhirnya bisa mengukir sejarah hingga di tingkat nasional bahkan internasional. Itupun tidak hanya sekali, sejarah itu berulang ditahun yang berbeda.
Tinggal bertetangga di Kelurahan Kadia menjadikan keluarga makin akrab. Walaupun telah berpindah sekolah nantinya, silaturahim semoga tetap terjalin. Kini ibu pembimbing berpreatasi ini lulus Guru PPPK di SMPN 12 Kendari. Tentu akan terasa kehilangan jika tugas baru itu diemban. Namun ini angurah buatnya. Setelah 17 tahun mengabdi, doa itu terjawab. Begitulah ungkapannya. Sekolah tentunya akan merasa kehilangan dengan sosok guru ini. Dia sarat prestasi dan berdedikasi. Belum lama saya terlepas dari Urusan Kesiswaan, diapun mendapat berkah yang istimewa ditempat yang baru.
Sedikit
berbeda dengan Ibu Atina Fajriyani. Guru IPA yang mengajar seni budaya ini
perlu di contoh dedikasinya. Ulet dan ramah menjadi pembawaan dalam bekerja.
Keinginan menjadi guru sangat tinggi. Sekolah guru menjadi aktivitasnya setelah
lulus sarjana pertanian. Banyak kesan hingga dia lulus menjadi Guru PPPK tahun
ini. Menyandang lulusan terbaik bukan hanya saat masih kuliah. Nilai tesnya pun
sangat luar biasa. 499 menjadi total nilai yang diperoleh saat tes. Itu sudah
cukup menempatkannya di peringkat pertama untuk sesinya.
Saat menjadi panitia Ujian Tengah Semester beberapa pekan lalu, hatinya masih galau. Batasan usia telah mengurungkan niatnya untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil. Harapanya semoga dia lulus tahun ini. Akhirnya doa itu terkabul. Lagi-lagi bukan menjadi guru di SMPN 17 Kendari. Jurusan dan lowongan yang tersedia menjadi alasanya. Dia pun memilih SDN 22 Kendari sebagai tempat untuk mengabdi.
Selama bekerja sebagai tenaga honorer di Sekolah Adiwiyata ini, banyak prestasi yang telah diberikan. Hasil bimbingan siswa telah mampu meraih hal terbaik di tingkat Kota Kendari. Dedikasi pada sekolah juga telah banyak. Beberapa even kegiatan yang diikutinya telah membawa nama harum sekolah. Cerdas dan ulet itulah ungpan dariku buat sahabat guru yang satu ini.
Setelah
menyimak foto-foto kegiatan sekolah, rupanya mereka telah bermimpi yang indah.
keduanya telah menjahit pakaian Korpri sejak lama. Mungkin inilah motivasi
untuk tetap menjaga mimpi baik itu. Harapan keduanya pun terkabul. Walapun
tidak berkarier di SMPN 17 Kendari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar