Jumat, 29 Oktober 2021

BULETIN SEVENTEEN : MAULID NABI MUHAMMAD SAW SAAT PTMT DI SMPN 17 KENDARI



Rabiul Awal merupakan bulan kelahiran Rasulluah SAW. Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW itu jatuh pada 19 Oktober 2021. Bagi warga “Seventeen” kegiatan memperingatinya baru dilaksanakan pada Jumat ini (29/10) di Musollah SMPN 17 Kendari. Perayaan yang digagas oleh guru mata pelajaran Agama Islam ini dimulai pada pukul 08.30 Wita. Shalat Duha dan pembacaan Surat Yasin mengawali rangkaiannya pagi ini. 




Setelah bersalawat, Ibu Jamila, S.Pdi mulai membuka acara. Ajakan membaca Basmallah secara bersama menandai dibukanya kegiatan islamiah ini. Lantunan ayat-ayat suci Al Quran berkumandang melalui Koriah Zahra Ilmi dengan sari tilawa dibawakan oleh Waode Safira Kamila. Kedua siswa ini sedang duduk di bangku kelas VIII. Tema peringatan ini adalah momentum Maulid Nabi Muhammad SAW di masa pandemi kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta kokohkan rasa solidaritas terhadap sesama.

 

Hikmah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun 1443 ini, dibawakan oleh H.M. Jumrin Side.,S.Pd.,M.Si. Selaku kepala sekolah, Beliau mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan peringatan setelah tiga tahun tidak diselenggarakan. Semua itu akibat wabah Covid-19 yang sedang mewabah.



 Maulid Nabi penting karena untuk mengenal sosok Rasulullah SAW. Memahami perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW sejak lahirnya. Mencontohi teladannya. Nabi selalu suka tersenyum dan memberi salam.  Memiliki etika dalam menghargai dan menghormati sesama. Makna jari tangan dalam hidup juga diungkapkan penceramah sebagai filosofi hidup manusia. Rasulullah SAW memperlihatkan akhlatul karimahnya, bukan hanya pada kaum muslimin namun juga pada non muslim.

Beliau pun menceritakan tentang kisah Nabi Muhammad SAW yang menyuapi seorang ibu yang buta setiap hari. Tatkala Rasululla SAW telah wafat, dia pun masih mengenali siapa pengganti yang menyuapinya. Wanita buta itu mengatakan kalau dia (yang menyuapinya saat itu) bukanlah Nabi Muhammad SAW.  Ternyata wanita itu adalah seorang Yahudi, namun Kekasih Allah itu tetap berbuat baik kepadanya. Dibagian akhir sambutannya, Pak Jumrin mengatakan bahwa pada diri Rasulullah SAW banyak contoh perilaku yang baik.  Sehingga perlu dicontoh dalam kehidupan manusia.

Sebelum jam 11.00 Wita acara pun berakhir. Telur hias yang disebut male akhirnya dibagi. Sebuah ungkapan rasa syukur akan peringatan yang telah dilaksanakan dengan sederhana namun bermakna.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...