Jumat, 01 Oktober 2021

BULTEIN SEVENTEEN : STUDENT TEAM "SEVENTEEN" IKUT LOMBA SENAM PGRI

 

Menyongsong peringatan Hari PGRI tahun 2021, Dinas Dikmudora Kota Kendari mengadakan lomba senam bagi guru dan siswa. Kegiatan senam PGRI diadakan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Kendari. Gedung yang berada di eks lapangan Benu-Benua itu mulai ramai kembali semenjak pandemic Covid-19 melanda Kota Lulo. Ajang kompetesi olah raga ini berlangsung selama dua hari sejak selasa (28/9) hingga Rabu (29/9) dengan dua kategori untuk tiap jenjang. Terdapat pemisang antara Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

Keikutsertaan “Siswa Seventeen” tidak lepas dari upaya pembinaan kegiatan ekstrakurikuler yang mulai digalakkan kembali. Ini merupakan penampilan pertama setelah pembukaan sekolah secara terbatas pada bulan ini. Bertarung skill dengan siswa SMP Se-Kota Kendari, tim sekolah mengenakan pakaian bernuansa pink. Ini merupakan ciri khas seragam lomba bagi sekolah yang berjulukan Seventeen.

 





SMPN 17 Kendari masuk lapangan dengan nomor dada dua belas. Kekuatan tim berjumlah sembilan orang siswa. Mereka terdiri dari Rahmatia, Girlany Gregoriana, Wa Ode Nur Salsabila Barata, Anastasya Putri, Aya Aulia, Permata Rahmadani, Enjelina, Anggi dan Rezvia. Pembina atau pelatih kegiatan ini adalah Ibu Hasnawati, S.Pd. Beliau merupakan salah satu guru senior olah raga. Tampil sebelum Shalat Zhuhur membuat tim tidak lama menunggu setelah tiba di tempat lomba.

Banyak cerita setelah penampilan mereka. Girlany dan Anastasya merasa gugup saat berlomba. Nada yang berbeda, keduanya merasa bersyukur telah melaluinya dengan penuh perjuangan. Rahmatia sangat khawatir dengan penampilannya. Namun pembinaanya mengungkapkan motivasi untuk terus berserah diri. Semua sudah diupayakan, kini tinggal menunggu hasil keputusan dewan juri. Tutur ibu gurunya saat bersantai di samping gedung setelah lomba. Ayu dan permata pun merasa senang bisa mengikuti lomba ini. Ini pengalaman yang berharga, kata mereka berdua. Sedangkan Nur Salsabila, Anggi, Rezvia dan Anjelia terlihat murung ketika disapa. Para gadis remaja itu rupanya masih tidak percaya jika bisa tampil dalam lomba seperti ini. Semua cerita itu masih berlanjut hingga santap siang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...