Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW menjadi penanda aktivitas berkumpul pertama kali setelah wabah Covid-19 melandai. Begitulah yang diungkapkan Drs. La Anse S.Pd.,M.Pd saat memberikan pengantar kata saat membuka kegiatan (24/10). Beliau merupakan Ketua Kerukunan Keluarga Lahontohe Masigi di Kendari. Rumah kediamannya menjadi tempat pelaksanaan acara tahun ini. Namun sebelum kegiatan dimulai, lantunan ayat-ayat suci Al Quran diperdengarkan. Qoriah Nur Syamsia menjadi pengaji dalam acara tersebut. Beliau berasal dari Pondok Pesantren Darul Mukhlisin Kadia Kendari.
Selain anggota kerukunan,
masyarakat islam sekitar tempat pelaksanaan juga diundang. Hikmah Maulid
disampaikan oleh Uts. Imran Djalil, S.Pd. Beliau menguraikan makna Maulid Nabi Besar
Muhamad SAW pada awal dakwahnya. Niat dalam perayaan harus jelas dan tidak
menyimpang. Semuanya hanya untuk mencari pahala dan kecintaan umatnya pada
Rasulullah SAW. Kegiatan ini dapat membawa pahala yang besar. Mendengarkan hal-hal
baik serta lantunan ayat-ayat suci Al Quran menjadi sumber pahala. Begitulah kutipan
ungkuapan yang disampaikan oleh pencemarah tersebut. Beliau juga mengungkapkan
pentingnya mengikuti risalah Rasulullah SAW agar bisa menjadi penanda terbaik dari
umat yang lainnya. Kegiatan ini juga bisa menjadi sarana syar islam, lanjutnya.
Tradisi male menjadi keunikan
lain pada perayaan maulid setiap tahunnya. Ungkapan rasa syukur ini menjadi
penarik perhatian bagi anak-anak. Semua tentu tertib dalam acara sehingga
berlangsung dengan hikmat. Pembagian telur male menjadi penanda acara tahun ini
berakhir. Kegiatan yang dirangkaikan dengan arisan keluarga berlangsung hingga
menjelang siang hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar