Tumbuhan lumut tidak seperti tumbuhan lain yang banyak dijumpai. Tempat lembab menjadi lahan tumbuh optimalnya. Jangan heran jika tanaman ini terlihat dimana saja yang agak terlindung atau basah. Selokan, batu, sumur tembok bahkan batang pohon, penyebarannya ada diseluruh dunia. Itulah mengapa tanaman ini disebut kosmopolit?
Ukuran yang mungil menyebabkan tanaman ini susah diamati cirinya secara langsung dengan cermat. Tingginya hanya beberapa senti meter saja. Apakah organ tubuhnya telah ada? Karena hal itulah, tanaman ini digolongkan dalam Bryophyta. Struktur akar, batang dan daunnya belum dapat dibedakan dengan jelas.
Walaupun pembuluh angkutnya belum ada, tanaman ini telah melakukan fotosintesis karena memiliki clorofil. Artinya dapat memproduksi makanannya sendiri.Banyak sel parenkim pada tubuhnya yang mengambil alih fungsi xylem dan floem seperti halnya pada tanaman tinggi. Memperkuat tumbuhnya pada subtract melalui jaringan tubuhnya yang hanya tersusun atas liginin dan rhizoid sebagai pengganti akar.
Jika kalian melihat tanaman lumut seperti ini maka fase dominan tumbuhan ini bersifat gametofit yang haploid. Terdapat fase lain yang bersifat aseksual yakni sporofit. Itulah sebabnya, hidupnya mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan. Contoh tanaman ini misalnya lumut hati dan tanduk. Penamaannya sesuai dengan bentuk tubuhnya. Manusia telah banyak memanfaatkan tanaman paku dalam kehidupannya. Contohnya sayur ini. Orang bisa menyebutnya sayur paku sebab bahannya memang berasal dari tanaman itu. Selain kalium, garam meniral lainnya fosfor.
Makan sayur ini berarti
mengkonsumsi serat yang banyak. Untuk menjumpainya juga berada pada tempat yang
lembab namun bisa ditemukan hingga 300 meter dari permukaan air laut. Hal
tersebut menyebabkan tanaman ini umumnya bersifat teresterial atau tumbuhan
darat. Ada beberapa jenis yang hidup di air yakni Maresilea crenata dan Azolla
pinnata.
Tanaman ini dekelompokan
dalam pterydophyta. Walaupun tidak menghasilkan biji, namun organnya telah
dapat dikenali. Tidak seperti lumut, tanaman ini telah memliki daun, batang dan
akar sejati. Demikian pula jaringan pengangkutnya telah ada. Akar serabut yang
banyak dan ujung daun yang menggulung menjadi karakteristik tersendiri tumbuhan
ini.
Ada yang bersifat saprofit,
artinya tubuh pada bagian tanaman lain yang sudah mati atau membusuk. Ada pula
yang bersifat epifit, artinya menempel pada bagian tanaman yang masih hidup.
Ada juga yang hidup pada tanah yang lembab. Ukurannya pun lebih besar dari lumut.
Kini banyak jenis tanaman yang dijadikan tumbuhan hias pekarangan rumah.
Misalnya suplir atau paku sarang burung.
Sama halnya tumbuhan lumut,
Tanaman paku mengalami metagenesis juga. Berbeda dengan lumut, jika melihat
tumbuhan paku berarti tanaman ini berada pada fase sporofitnya (vegetative).
Bintik coklat pada ujung maupun bagian belakang daun merupakan alat
perkembangbiakan vegetatifnya. Bulatan coklat kecil ini disebut sporangium.
Bagian ini merupakan tempat dibentuknya spora tanaman paku. Hal inilah yang
menyebabkan tanaman ini bersifat sporofit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar